Dengan tagline Wheel Story Season 6, sang penjelajah bermotor Mario Iroth saat ini tengah keliling dunia menggunakan Honda CRF1000L Africa Twin. Dia menjelajah wilayah Benua Amerika yang mengawali perjalanannya dari Chili. Berikut ini cerita yang dikirimkannya saat memasuki hari ke-865, ketika mulai masuk Kanada dan sudah menempuh total jarak 43.770 Km.
Petualangan Mario akhirnya menyusuri jalur di pesisir pantai barat di US berakhir di Seattle, dan di kota ini akan melakukan persiapan khusus untuk motor kesayangan si Rumba a.k.a Honda Africa Twin sebelum lanjut berpetualang ke utara karena sebentar lagi akan masuk ke destinasi di Kanada.
Ketika masuk Seattle, Mario mendapat sambutan dari para biker di sini lalu diajak riding keliling kota, dia pun memajang motornya di depan kantor pertama Boeing hingga mampir ke makam Bruce Lee.
Karena beberapa parts yang dibutuhkan motornya sudah tiba di rumah kawannya Justin. Maka Mario langsung menuju rumah Justin, kebetulan garasinya punya peralatan perbengkelan yang lengkap. Si Rumba pun dibedah disana mulai dari ganti ban baru, rantai baru dan sproket depan belakang juga diganti sambil cek kondisi motor.
Setelah 3 hari mengurus kebutuhan di Rumba di Seattle selesai, Mario melanjutkan petualangannya. Setelah 2 jam berkendara mengikuti rute 5, sampailah dia di perbatasan USA – Canada.
“Lumayan macet juga sih, karena saya ambil perbatasan besar yang sibuk tapi pas giliranku di pos imigrasi malah cuma 2 menit doang selesai tanpa harus turun dari motor. Akhirnya saya bisa berkendara di Kanada yang menjadi negara ke 79 petualangan Wheel Story. Senang bercampur haru pastinya, karena makin dekat ke garis finish nih,” ujar Mario.
Vancouver menjadi kota pertama yang dia singgahi ketika masuk Kanada. Hari itu juga dia langsung merapat ke ITPC (Indonesian Trade Promotion Center) di downtown Vancouver. “Disana saya langsung disambut oleh teman-teman dari ITPC, bahkan si Rumba diizinkan parkir di dalam ruang promosi, keren banget pokoknya,” lanjutnya.
Puas jalan-jalan di Vancouver, lanjut riding menuju Scenic Route 99 ke arah Whistler, “jalurnya ajib bener, apalagi pemandangan alamnya bikin geleng-geleng kepala. Aura berkendara di Kanada memang beda dari USA. Orang-orang disini juga gak kalah ramah. Karena sudah masuk musim panas jadi banyak motor lalu-lalang,” jelasnya.
Karena musim libur, akomodasi jadi mahal harganya, kemping pun jadi alternatif untuk hemat biaya, apalagi harga bensin di sini lumayan, per liternya bisa capai 2,7 Canada dollar atau sekitar Rp 30.000. Selesai Route 99 dan terhubung dengan Route 97 yang membawanya ke kota Williams Lake.
“Dan disana saya di host sama Cindy, lady biker asal Kanada ini kaget setelah mengetahui saya bawa motor langsung dari Indonesia. Karena rasa apresiasinya, dia pun ngajak saya riding menikmati rute favoritnya di sekitar sini sambil nyicipin Apple Pie yang lezat. Seru banget pokoknya berada di Kanada, selain landscapenya yang keren, banyak jalur motoran yang asik, juga sambutan hangat biker sini yang ramah bikin semangat jelajah negara yang terkenal sama Maple Sirup dan Bear ini,” tutup Mario