
Motobikerz – Sensor oksigen merupakan komponen penting vital pada mesin kendaraan bermotor modern, baik motor maupun mobil. Komponen ini berfungsi memonitor kadar oksigen dalam gas buang agar konsumsi untuk bahan bakar tetap efisien, sekaligus mencegah pencemaran lingkungan.
Sensor oksigen berfungsi untuk mengukur kadar oksigen dalam gas buang yang dihasilkan oleh mesin. Hasil pengukuran tersebut kemudian diteruskan ke sistem kontrol elektronik mesin (ECU). ECU menggunakan informasi ini untuk mengatur campuran udara dan bahan bakar yang optimal, sehingga performa mesin dan efisiensi bahan bakar tetap terjaga
Dalam jumpa pers yang berlangsung di Kemang, Jakarta Selatan, Diko Oktaviano selaku Aftermarket Technical Support, PT Niterra Mobility Indonesia menjelaskan pentingnya merawat kebersihan sensor O2
Sensor O2 memang termasuk komponen yang awet dan sangat jarang rusak, namun demikian komponen ini wajib dirawat kebersihannya, ungkap Diko Oktaviano selaku Aftermarket Technical Support, PT Niterra Mobility Indonesia dalam jumpa pers yang berlangsung pada Senin (10/02) di Kemang, Jakarta Selatan.
Diko menambahkan untuk merawat sensor O2 ini sangat mudah. Cukup dengan menyemprotkan cairan carbon cleaner secara rutin. “Jadi tiap service kendaraan minta tolong mekanik untuk cek sensor O2, jika kotor minta tolong dibersihkan,” imbuh Diko.
Dampak Sensor Oksigen Sudah Rusak
Pada kesempatan ini, Diko juga menjelaskan dampak yang terjadi apabila sensor oksigen mengalami kerusakan atau berfungsi tidak semestinya. Berikut ini dampaknya:
- Konsumsi Bahan Bakar Meningkat
- Emisi Gas Buang Meningkat
- Penurunan Performa Mesin
- Menyebabkan Kerusakan Komponen Lainnya (katup, piston, dan catalytic converter)
Lalu bagaimana mengetahui jika sensor oksigen sudah rusak? Berikut ciri-ciri untuk mengetahui jika sensor oksigen sudah rusak:
- Lampu indikator check engine menyala pada dashboard
- Mesin kendaraan cenderung bergetar atau tidak berjalan mulus
- Penurunan kinerja bahan bakar (boros BBM)
- Mengeluarkan asap tebal
- Sulit berakselerasi secara normal
Pada mobil, umumnya dilengkapi dengan dua sensor oksigen: yang pertama terletak sebelum catalytic converter, dan sensor berada setelah catalytic converter. Sensor pertama mengukur kadar oksigen yang keluar dari mesin sebelum gas tersebut masuk ke catalytic converter untuk dibersihkan. Sementara pada sepeda motor berkapasitas 500cc ke bawah umumnya hanya menggunakan 1 sensor oksigen.
Merawat sensor oksigen secara rutin adalah kunci untuk menjaga performa kendaraan dan meminimalkan dampak lingkungan, Oleh karena itu, penting untuk selalu memeriksa dan mengganti sensor oksigen yang rusak atau kotor agar kendaraan tetap berjalan efisien, mengurangi emisi, dan meningkatkan umur mesin, pungkas Diko.